zvaigzne eN IT

Minggu, 21 Februari 2010

BROWNING PADA MAKANAN


ADA beragam ukuran dan jenis apel. Kalau apel tergolong besar, banyak yang membelahnya menjadi dua. Karena tidak langsung habis dan dibiarkan begitu saja, potongan apel berubah warna menjadi kecokelatan. Menurut Luhur Ngudi Setyaningrum, ahli gizi RSU Haji, warna kecokelatan pada potongan apel disebut dengan proses browning. Tak hanya dipotong. Meskipun dijus kemudian dibiarkan, apel juga mengalami proses browning. "Selain apel, ada buah lain yang mengalami proses tersebut. Yakni, pir dan salak," ujarnya. Proses itu, kata Luhur, wajar adanya. Hal tersebut disebabkan reaksi enzim polyphenol oxidase yang terdapat dalam apel dengan oksigen. "Tak ada yang menyebutkan dengan pasti kemungkinan proses browning berdampak hilangnya kandungan gizi pada apel," tuturnya. Apel memiliki beberapa kandungan. Di antaranya, vitamin A, B, dan C. Selain itu, apel mengandung karbohidrat kompleks dan serat. Tidak hanya daging buah, serat juga dijumpai pada bagian kulit. Serat bermanfaat mengurangi kolesterol dan mengatasi susah buang air besar. "Dianjurkan mengonsumsi serat 10 persen dalam sehari," ungkapnya. Jika ingin mengonsumsi beserta kulitnya, sebaiknya apel dicuci hingga bersih. "Jika masih ragu, buah bisa dicuci ulang dengan air matang. Jangan menggunakan air panas," ucap wanita 36 tahun itu. Untuk menghindari perubahan warna pada apel, ada beberapa langkah. Salah satunya, buah direndam dalam air panas bersuhu 82-93 derajat Celcius selama tiga menit. "Namun, langkah tersebut mengurangi kandungan vitamin C pada buah," jelasnya. Luhur lebih menyarankan merendam buah dalam larutan vitamin C. Perasan jeruk nipis, misalnya. Sebab, larutan itu menghambat reaksi browning. Tubuh pun mendapatkan tambahan vitamin C

1 komentar:

  1. Dr bbrp info, bahwa dalam biji "Apel" ada ditemukan kadar "Pestisida". Sehub dgn itu, apakah kandungan gizi di dlmnya tidak mengalami gangguan ?????

    BalasHapus